You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Sabtu, 22 Januari 2011

Pernikahan Jarak Jauh

PERNIKAHAN JARAK JAUH

Pernikahan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu hubungan yang terbentuk dari suatu ikatan perjanjian laki-laki dan perempuan untuk bersuami istrti dengan syah sesuai hokum dan agama yang berlaku. Sedangkan pernikahan jarak jauh adalah hubungan pernikahan yang terjadi karena adanya perpisahan fisik yang dikarenakan alas an yang sangat memaksa untuk sementara waktu antara suami dengan istri, salah satu atau kedua orang tua dengan anak-anaknya yang disebabkan karena alasan tertentu yang dilakukan salah seorang istri, suami, atau anak-anak. Pernikahan jarak jauh ini bias terjadi dalam waktu yang lama maupun singkat. Dan disini saya akan membatasi penulisan papper ini pada hubungan pernikahan jarak jauh dengan waktu yang relative lama dan perpisahan ayah dengan istri dan anak-anaknya atau perpisahan suami dengan istrinya.
Saat ini pernikahan jarak jauh tengah menjadi hal yang biasa di masyarakat kita. Banyak pasangan-pasangan yang terpisahkan jarak dalam hubungan pernikahannya. Dalam pellaksanaannya mereka akan mengalami kendala yang berbeda dengan suami-istri atau keluarga umumnya yang tinggal bersama. Hal ini dikarenakan penyesuaian diri masing-masing pasangan juga berbeda.
Dalam menjalani hubungan pernikahan jarak jauh membutuhkan kesiapan mental, psikologis tersendiri bagi para pasangannya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa pernikahan jarak jauh mengandung lebih banyak resiko daripada keuntungannya. Bila masing-masing pasangan tidak memiliki kesiapan mental yang pasti maka dalam pelaksanaannya akan banyak timbul masalah-masalah. Walaupun kenyataannya demikian, tidak sedikit pasangan yang berhasil dalam menjalani pernikahan jarak jauh dan pernikahan mereka bias berjalan langgeng.

  1. Penyebab Pernikahan Jarak Jauh
Pernikahan jarak jauh disebabkan berbagai alasan yang tujuannya dilakukan untuk kepentingan keluarga. Alasan-alasan itu diantaranya :

1.      Pekerjaan
Alasan pekerjaan adalah alasan umum yang dilakukan oleh para pelaku pernikahan jarak jauh. Biasanya hal ini dikarenakan tuntutan ekonomi keluarga yang membutuhkan penghasilan lebih. Dan ini bias dilakukan bila suami mencari nafkah di tempat lain, biasanya ke kota besar, ke tempat penambangan, ke pusat industri atau ke pusat perdagangan, hal ini disesuaikan dengan keahlian masing-masing individu.  Mereka memiliki kepercayaan bahwa ditempat lain mereka akan mendapat penghasilan yang lebih banyak dibanding mencari nafkah di tempat asalnya. Dan contohnya antara lain :
a.       TKW atau TKI yang harus pergi ke luar negri untuk bekerja meninggalkan anak dan pasangannya
b.      Masalah sekolah anak, disini saat anak tidak dapat ikut orang tuanya pindah karena tidak dapat pindah sekolah saat ayahnya harus bekerja di pedalaman, sehingga istri dan anak-anak tetap tinggal di kota demi masa depan anaknya.
2.      Studi
Studi disini yang dimaksudkan adalah alas an mencari ilmu. Biasanya hal ini dilakukan oleh pasangan muda yang masih memiliki hasrat mencari ilmu yang tinggi mereka meninggalkan pasangannya untuk belajar di kota-kota besar yang fasilitas pendidikannya lebih lengkap dan memadai. Namun tidak jarang juga yang mencari ilmu hingga ke luar negri namun alas an mereka menjalani studi hingga meninggalkan pasangannya juga untuk kesejahteraan kleluarganya nanti. Setelah menyelesaikan studi biasanya mereka akan pulang kembali ke asalanya dan mereka mengharapkan akan mendapat pekerjaan yang layak dan berpenghasilan tinggi sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
3.      Adaptasi
Adaptasi yang dimaksud adaptasi di sini adalah bila mana saat salah satu anggota keluarga baik istri atau anak mengalami kesukaran untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru sehingga dia tetap menetap di kota asal.



4.      Kebutuhan Khusus
Kebutuhan khusus disini adalah misalnya sang istri harus merawat orang tuanya yang sudah sakit-sakitan sehingga suami terpaksa harus meninggalkan kota sendirian dan istrinya dikorbankan untuk tinggal dirumah merawat orang tua.
5.      Kesehatan
Saat suami harus meninggalkan kota asalnya karena pekerjaan di kota lain, semuanya seharusnya bias pindah namun karena kondisi istri mengalami penyakit tertentu dan pengobatan hanya bias dilakukan ke kota asal maka sang istri harus rela ditinggal sang suami.
6.      Keamanan
Ada kalanya kota tujuan pindah dianggap tidak aman bagi anggota keluarga yang lain missal anak jadi istri harus menemani anak untuk tetap tinggal di kota asal. Atau ada juga orang tua yang beranggapan bahwa kota asal sudah dianggap tidak lagi aman bagi perkembangan anak, sehingga anak dikirim untuk pindah ke kota lain baik untuk belajar maupun bekerja.
Dari barbagai alasan atau sebab seseorang meninggalkan keluarganya semua dilakukan demi keluarga mereka agar dapat mencukupi kebutuhan ekonomi yang makin meningkat. Apalagi bila mereka sudah punya anak kebutuhan mereka akan makin bartambah besar dan harus dicukupi.

B. Proses dan Penyesuaian dalam Pernikahan Jarak Jauh

Dalam menjalani pernikahan jarak jauh selain kesiapan mental dan psikologis mereka harus tahu dan mau untuk dipisahkan oleh jarak. Dan mereka juga harus tahu semua ini dilakukan demi keluarganya. Semua ini harus disadari sebelum mereka mengambil keputusan untuk menjalani pernikahan jarak jauh. Setelah itu saat menjalani hubungan pernikahan jarak jauh mereka juga harus tetap menjaga pilar hubungan pernikahan, pilar hubungan pernikahan ada 3 yaitu :
1.      Cinta
Cinta adalah suatu keharusan yang dimiliki dalam hubungan pernikahan baik jarak jauh maupun tidak. Karena rasa cinta dapat memberikan semangat dalam menjalani hubungan bersama termasuk menerima kelebihan dan kekurangan pasangan.
2.      Harapan
Harapan disini adalah hal yang ingin diraih dalam hubungan rumah tangga yang sebaiknya harus sama antara suami dan istri agar dapat mudah diraih.
3.      Kepercayaan
Kepercayaan adalah komitmen yang dimiliki pasangan yang utamanya adalah saling setia dan tidak mengkhianati pasangan dengan tidak selingkuh yang harus dijaga penuh agar rumah tangga nantinya dapat berjalan lancer.
Dalam menjalani hubungan pernikahan jarak jauh pilar utama yang harus dipegang adalah kepercayaan karena bila tidak ada rasa saling percaya antar pasangan hubungan jarak jauh akan dipenuhi oleh kecurigaan yang berujung pad konflik berkepanjangan. Untuk menanggulanginya diperlukan komunikasi yang berkualitas karena hubungan jarak jauh komunikasinya tidak dapat dilakukan secara terus menerus dan pengawasan masing-masing juga kurang.
Selain komunikasi, dalam menjalani pernikahan jarak jauh butuh penyesuaian diri dari masing-masing pihak di berbagai kondisi diantaranya :
1.      Suami (yang harus pindah atau pergi)
          Harus mandiri untuk mampu mengurus dirinya sendiri di berbagai hak baik keuangan, pola makan, dan lain-lain.
·         Harus tetap menjaga kepercayaan yang diberikan pasangannya
·         Harus tetap sadar bahwa dirinya adalah pria beristri yang tidak boleh macam-macam walaupun tidak ada istri
·         Harus mengendalikan keinginan akan kebutuhan seksnya
·         Harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru
·         Harus mampu menangani masalah atau kendala yang dihadapi di kota yang baru sendirian
·         Tidak menambah beban istri dengan mencurigai, menyalahkan, atau menuntut istri macam-macam yang tidak masuk akal
·         Harus sadar akan tanggung jawabnya sebagai suami yang sedang mencari nafkah untuk keluarganya
·         Harus tetap menjalankan hubungan komunikasi yang intens dengan anak-anaknya agar anak-anaknya tidak kehilangan figure ayahnya
·         Harus sesering dan sebisa mungkin berkomunikasi dengan keluarganya
·         Tidak mudah percaya pada gossip tentang istri
·         Tidak boleh merasa sombong dan merasa dirinya paling berjasa bagi keluarga
·         Dan lain-lain
2.      Istri (yang ditinggalkan )
·         Harus mampu menjaga kepercayaan dan memberi kepercayaan pada suami
·         Harus sadar bahwa ia adalah wanita bersuami walaupun suaminya tidak bersamanya
·         Tidak membebani suami dengan masalah yang sepele
·         Tidak selalu mencurigai suaminya
·         Menjaga dan mengurus anak sendirian
·         Pandai-pandai mengatur keuangan
·         Tidak selalu menuntut, mencurigai atau menyalahkan suami dan juga bersikap manja
·         Tidak mudah percaya pada orang lain
·         Berusaha mengetahui lingkungan pasangan agar tidak mudah curiga
·         Menyibukkan diri agar tidak merasa kesepian dan sebagai penyaluran seksnya
·         Dan lain-lain
3.      Anak
·         Tidak menyusahkan ibunya dengan kenakalan-kenakalan yang diperbuat
·         Selalu menolong ibunya di berbagai hal
·         Mau menjadi tempat berbagi bagi ibu
·         Selalu mengingatkan ibunya bila ibunya berbuat salah
·         Harus mandiri di berbagai bidang
·         Harus siap tumbuh dengan keadaan orang tua yang berpisah jarak
·         Tumbuh tanpa figure ayah sepenuhnya
·         Tidak dekat dengan ayahnya
·         Terkadang dengan keadaan ini anak malah bersikap manja pada ibunya
·         Dan lain-lain
Namun pada dasarnya diantara pasangan itu harus ada :
·         Kesadaran memberi dan saling menjaga kepercayaan
·         Tetap menjaga rasa cinta dan rindu
·         Harus selalu dewasa dalam menghadapi masalah
·         Tidak berlarut-larut dalam berkonflik, karena waktu bertemu yang relative singkat akan sia-sia jika hanya digunakan untuk bertengkar saja, sehingga akan tercipta pertemuan yang berkualitas
·         Harus mampu beradaptasi dengan keadaan keluarga yang baru
·         Masing-masing harus berfikiran positif, dan berfitiran luas terhadap pasangannya.

C.    Dampak dari Pernikahan Jarak Jauh

Dalam setiap hubungan akan selalu memberikan dampak baik yang positif dan negarif. Demikian pula pernikahan jarak jauh akan memberikan dampak negative dan dampak positif, yaitu :

1)      Dampak Positif
Ø  Bagi pasangan yang belum memiliki anak akan dapat mengejar karir sebebas-bebasnya dan mengembangkan hobinya
Ø  Masing-masing pasangan dan anak jadi mandiri dan tidak ketergantungan dengan pasangan lain
Ø  Pasangan akan tahu bagaimana caranya menghargai waktu
Ø  Kebutuhan materi anak akan terpenuhi
Ø  Kehidupan rumah tangga pasangan akan makin mesra
Ø  Anak akan lebih termotivasi belajar karena melihat ayahnya pergi untuk berkorban demi dirinya
Ø  Jarang terjadi konflik karena jarang bertemu
2)      Dampak Negatif
Ø  Keintiman Berkurang
Sebagai suami dan istri yang terikat pernikahan, setiap orang seharusnya bisa membangun keintiman, dan untuk mewujudkan itu kita butuh kebersamaan. Maka dengan terbentuknya keluarga jarak jauh sudah tentu keintiman sepasang suami istri akan terganggu bahkan terputus. Makin lama keakraban pasti akan berkurang, dan yang pasti adalah akan menciptakan kebutuhan untuk diisi oleh orang lain. Sehingga akan menambah kerawanan dan menimbulkan konflik-konflik dalam kehidupan mereka.
Ø  Kesepian
Ketidakmampuan untuk berada dekat dengan pasangannya secara fisik dapat menimbulkan perasaan kesepian karena tidak terpenuhinya kebutuhan pada diri seseorang untuk merasakan kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain
Ø  Harus mampu bertahan dengan keadaan yang serba susah baginya
Ø  Istri mesara sulit karena harus mengurus anak sendirian tanpa suami
Ø  Bagi yang belum punya anak akan kesulitan mempunyai anak
Ø  Anak kurang dapat berkembang dengan maksimal karena salah satu orang tuanya tidak mendampingi
Ø  Pengeluaran bertambah karena ada biaya dobel dan biaya komunikasi dan transportasi yang meningkat
Ø  Anak kehilangan figure salah seorang orang tuanya
Ø  Anak bias tidak mengenal orang tuanya karena jarang bertemu
Ø  Anak bias jadi pemberontak Karena kurang pengawasan orang tuaA
Ø  Hubungan bias saja dipenuhi konflik karena curiga yang tidak berujung
Ø  Peluang selingkuh makin luas dan hilangnya gairah kemesraan dengan pasangannya
Ø  Hubungan pernikahan bias berakhir di tengah jalan bila pasangan tidak mampu beradaptasi
Walaupun dampak negatifnya banyak, tidak jarang keluarga mampu mempertahankan pernikahannya dan malah makin mesra dengan pasangannya dan mereka bias bertahan dari godaan-godaan yang ada. Namun, bagi banyak keluarga hal ini tidak dapat dihindari karena tuntutan ekonomi. Jadi sebelum memutuskan untuk menjalani pernikahan jarak jauh haruslah dipikirkan masak-masak dan bila sydah menjalaninya dibutuhkan peran aktif kedua belah pasangan untuk memegang teguh tujuan pernikahannya dan mempertahankan pernikahan.

D.    Masalah Yang Dihadapi Dalam Pernikahan Jarak Jauh
Dalam menjalin suatu hubungan rumah tangga pastinya akan mengalami permasalahan apalagi penikahan jarak jauh, masalah yang dihadapi diantaranya:

1.      Komunikasi
Komunikasi dalam pernikahan jarak jauh akan mengalami hambatan karena kesibukan masing – masing pasangan sehingga waktu dan kesempatan untuk berkomunikasi akan berkurang.
2.      Kepercayaan
Karena tidak hidup bersama, pengawasan masing – masing pasangan akan merenggang sehingga kecurigaan akan mudah muncul dan menimbulkan konflik maka dari itu harus memiliki rasa saling percaya pada pasangannya.
3.      Keuangan
Pengeluaran akan menjadi double karena harus membiayai dua kebutuhan hidup masing-masing pasangan, biaya transportasi dan juga biaya komnikasi.
4.      Rentan Goodaan
Jarak yang memisahkan membuat masing-masing pasangan mudah tergoda dengan lingkungan yang bebas tanpa pengawasan unuk berhubungan dengan lawan jenis selain pasangannya. Maka dari itu masing-masing pasangan harus tahan terhadap godaan dari manapun.

5.      Kesepian
Masing-masing pasangan akan merasa kesepian karena tidak ada tempat berbagi berbagai hal dalam kehidupannya.
6.      Psikologis
Masing-masing pasangan harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan mereka, walaupun sulit dan mengalami tekanan-tekanan batin.
7.      Seks
Hasrat seks masing-masing pasangan harus ditahan, atau tidak selamanya disalurkan, karena harus menunggu hingga pasangannya pulang. Sehingga harus memiliki kegiatan-kegiatan guna menyalurkan seks.
8.      Anak
Anak tidak dekat dengan salah satu orang tua yang tinggal terpisah sehingga orang tua harus berperan aktif dalam menjalin komunikasi dengan anak.

E.     Solusi dari Pernikahan Jarak Jauh

Mengingat berbagai dampak yang ditimbulkan pernikahan jarak jauh ini tidak hanya dampak positif namun negative juga, maka dari berbagai penelitian ditemukan berbagai tips untuk solusi mempertahankan hubungan pernikahan jarak jauh agar tetap mesra dan dapat langgeng, yaitu :
  1. Menanamkan rasa percaya kepada pasangan
Jarak yang jauh semakin membuat kesempatan untuk perselingkuhan. Namun jika sudah saling percaya, berkomitmen dan tanggung jawab tentu mampu melaluinya. Jika pasangan sudah sadar bahwa dirinya telah menjadi suami dan memilki tanggung jawab terhadap istrinya, apalagi jika sudah memiliki anak, tentu ini akan menjadi benteng untuk tidak mengkhianati kepercayaan yang sudah diberikan..
2. Toleransi dan waspada
Istri memeng berhak membebaskan pasangan untuk berkarier dan mencari penghidupan yang lebih layak boleh saja asal tetap dalam batasan. Suami juga harus mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak dilakukan. Waspada juga perlu dilakukan oleh istri tapi bukan berarti curiga terhadap suami. Sehingga tidak timbul orang ketiga yang mampu mengganggu hubungan dengan suami maupun istri.
3. Intensifkan komunikasi
 Canggihnya teknologi dapat dimanfaatkan agar jarak tidak membatasi ruang dan waktu antara suami dan istri. Sehingga, sebaiknya masing-masing pasangan meluangkan waktu sebisa mungkin untuk berkomunikasi setiap harinya, semakin pendek jarak pemberitahuan informasi, dan semakin mendetail menceritakannya akan semakin baik. Berkomunikasilah seolah-olah tidak ada jarak antara suami dan istri yang memisahkan dengan begitu meminimalisir  prasangka buruk. Dan lagi bias mendekatkan diri pada anak agar anak tidak lupa dan merasa kehilangan figure ayah.
4. Membuat perjanjian untuk saling mengunjungi dengan periode tertentu. Tak melulu harus suami yang mengunjungi, tak ada salahnya jika bergantian mengunjungi. Bahkan sesekali buatlah kejutan untuk suami dengan datang ke kotanya tanpa pemberitahuan lebih dulu bersama anak-anak sehingga tercipta keaktaban.
5. Mencari kesibukan dan aktivitas yang positif dan berkaitan dengan meningkatkan potensi kegiatan diri
Pasangan yang tinggal berjauhan tentunya tak dapat menyalurkan hasrat biologisnya setiap waktu, berbeda dengan pasangan yang tinggal berdekatan. Agar tak salah menyalurkan hasrat tersebut, carilah kegiatan yang positif. Selain menjaga dari perselingkuhan juga menambah kualitas diri sendiri. Hal ini juga bias dilakukan dengan anak-anak sehingga anak tidak merasa menjadi korban dari hubungan jarak jauh orang tuanya dan dia tetap merasa diperhatikan.
6. Hubungan jarak jauh biasanya rentan akan isu dan gosip yang menghasut
Jika ada  hal-hal negarif mengenai pasangan, jangan keburu naik pitam dan bertengkar. Kroscek lagi kebenarannya walaupun dengan melakukan berbagai cara.
7.      Rekreasi
Saat ada Off kerja atau saat suami kembali kerumahnya sebaiknya satu keluarga bersama anak-anak pergi bersama untuk berrekreasi hal ini dapat membuat hubungan keluarga makin dekat dan makin berkualitas pertemuannya.



KESIMPULAN

Dalam  menjalani hubungan pernikahan memanglah sulit dalam menyesuaikan diri dengan keadaan dan pasangan, apalagi pada hubungan pernikahan jarak jauh yang saat ini menjadi tren bagi keluarga-keluarga di Indonesia. Namun, jarak sebaiknya tidak menjadi pemisah dan penghalang dalam menjalani hubungan pernikahan yang sehat dan bahagia karena apapun penyebabnya, semua ini  dikorbankan demi kelangsungan keluarga dan nyatanya tidak jarang yang mampu melewati hambatan ini dan dapat berhasil dalam hubungan pernikahannya. Kendala dalam menyesuaikan diri dengan keadaan jarak jauh yang dialami ini memang banyak namum pernikahan jarakn jauh tidak patut untuk dipersalahkan bila dalam pernikahan mengalami kegagalan-kegagalan di berbagai hal atau tidak tercipta permanensi pernikahan, apalagi melihat berbagai kemajuan teknologi dapat dijadikan solusi yang sudah cukup membantu mempermudah komunikasai dan berbagai solusi lain yang dapat digunakan untuk mempermudah hubungan pernikahan. Dan akhirnya akan tercipta hubungan pernikahan harmonis dan langgeng dan mencapai keberhasilan dalam perkawinan. Dan juga tidak merugikan berbgai pihak di lingkungan keluarga maupun dalam keluarga itu sendiri.
                                                                                                                 




DAFTAR PUSTAKA


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar