Terkaget saat aku mendengar kabar salah satu dari sahabatku akan
menikah.. Bukannya tidak turut berbahagia untuknya, namun sedikit merasa aneh..
Karena setahuku dia baru mengenal calon suaminya kurang dari 3 bulan.
Cukup
mengagetkan untukku dia berani mengambil keputusan untuk menikah secepat ini. Padahal
memutuskan untuk menikah butuh kesiapan mental dan kedewasaan diri yang tidak
mudah karena harus dipikirkan dengan sangat matang baik dan buruknya. Karena
menikah untukku adalah sekali seumur hidup dengan orang yang benar-benar
menyayangiku dan siap menerima aku apa adanya begitu juga denganku. Yang ada
dipikirankusaat ini adalah bagaimana kalau calon suaminya sebelumnya memiliki
catatan masa lalu yang buruk? Bagaimana kalau ternyata dia bukan orang yang
bertanggungjawab ? Bagaimana kalau ternyata dia memiliki kelainan psikis yang
tidak terlihat ? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terkesan berlebihan, tapi
siapa yang tau sifat asli seseorang bila baru saling mengenal dalam waktu yang
singkat.
Tapi, mungkin sahabatku ini tidak sepenakut aku, dia berani mengambil
keputusan dengan cepat dan berani mengambil resiko. Ada yang bilang hal ini karena jodoh yang
sudah digariskan oleh Allah. Namun, untukku sendiri sepertinya aku tidak akan
semudah itu mengambil keputusan untuk menikah. Aku perlu waktu untuk mengenal
orang yang akan bersamamu menyusuri hari tuaku. Ini karena aku tidak mau salah
memilih, dan membuatku harus berhenti di tengah jalan karena aku tidak mengenal
siapa yang berjalan dsampingku saat mengarungi hidup. Walaupun dengan mengenal
calon pendamping kita sebelum menikah belum menjamin kelanggengan pernikahan.
Tapi setidaknya hal itu dapat membantuku memantapkan hati bahwa dia adalah
orang yang cocok untukku.
Tidak terbayangkan seandainya nanti
setelah menikah aku merasa menyesal menikahi orang yang aku pilih, hanya karena
aku kurang mengenalnya. Mengenal kebiasaan baik dan buruknya. Memahami kebiasaan
baik seseorang pastinya akan lebih mudah dibandingkan menyesuaikan dengan
kebiasaan buruknya. Karena setelah pernikahan berjalan kita baru mulai mengenal
siapa pendamping kita sebenarnya. Berbeda dibanding saat kita belum terikat
pernikahan. Sebelum menikah dia akan menunjukkan sisi baiknya saja dan berusaha
meyakinkan kita dengan menunjukkan sifat baiknya dan menutupi sifat asli
dirinya. Sehingga kita perlu wkatu untuk mencoba mengenali kebiasaan calon
pasangan kita sebelum menikah. Tapi tidak ada juga yang bias menjamin sebentar
atau lamanya waktu mengenal pasangan sebelum pernikahan akan menjamin
keberhasilan pernikahan. Keberhasilan pernikahan akan tetap ditentukan oleh
kemampuan masing-masing pasangan untuk saling menerima sifat baik maupun buruk
pasangannya.
Apapun yang terjadi nanti, aku
tetap akan mendukung pernikahan sahabatku ini. Dan mendoakan semoga semua yang
aku takutkan tidak terjadi. Dan dia sudah benar-benar mantap menikah dan yakin
dengan calon siaminya ini. Sehingga apapun yang terjadi dalam pernikahannya
nanti mereka bias saling menyesuaikan. Sekali lagi Happy wedding sahabat, semoga
segera mendapatkan malaikat kecil yang solekhah.. Amin, yra…