KLEPTOMANIA
A. Contoh Kasus Kleptomania
NAURA
TIDAK HANYA KLEPTOMANIA
Naura
itu tidak hanya kleptomania... masalah kejiwaannya jauh lebih parah dari
sekedar kleptomania... kalau Naura kleptomania dia nggak akan milih2 barang
siapa yang akan dia curi... buktinya dia nguprek2 tas saya nggak pernah ada
yang hilang... buktinya dia tinggal ditinggal sendiri diruangan kepala sekolah
nggak pernah ada yang hilang...
Naura
itu hanya mencuri barang-barang orang yang dia anggap menyakiti dia, atau
orang-orang yang tidak dia sukai... Naura tidak pernah ngata-ngatain balik
kalau dia dikata-katai temannya... Naura tidak pernah membalas memukul atau
menyentuh temannya saat dia didorong atau ditepuk... Naura hanya diam dan
menahan segala rasa didalam dada... karena Naura harus selalu menjadi anak mama
yang termanis... dimana pun dia berada... Naura harus menjadi yang terbaik dan
paling menyenangkan, Naura-lah yang paling pantas mendapatkan perhatian dari
semua orang dan bukan orang lain... Naura... dan hanya Naura satu-satunya pusat
perhatian... Naura adalah yang ter- dan bukan yang lainnya... meskipun
sesungguhnya ia tak mampu menjadi yang terbaik, dan teman-teman tidak
menyukainya karena itu...
Tapi
kalau Naura disakiti, Naura tak boleh diam saja agar tidak disepelekan orang
lain... orang-orang yang menyakitinya harus mendapatkan balasannya...
orang-orang itu harus dia sakiti dengan cara lain, dengan cara tidak merusak
citranya sebagai seorang anak manis, agar mereka tidak berani menyakitinya
lagi... Naura mencuri apa yang bisa dia curi dari mereka... dan saat mereka
menangis Naura merasa menang...
Naura
adalah korban obsesi mamanya... yang dulu mungkin menginginkan menjadi yang
terbaik tetapi tidak mampu... Naura adalah korban obsesi mamanya, yang mungkin
dulu menjadi korban bullying dari teman-temannya... dan mamanya mengajarkan dia
untuk membalas dengan cara lain... supaya orang lain tidak meremehkan Naura,
meskipun itu artinya dia harus mencuri dan terus menerus berbohong demi
mempertahankan citra manis dan innocentnya...
Naura
mencuri karena dia mendendam Ibu, Naura tidak hanya seorang kleptomania... masalah kejiwaannya
jauh lebih dalam dari sekedar itu... tapi Naura tidak sendirian... mamanya
sakit bersamanya... dan Naura tidak perlu bilang apa-apa kepada saya sehingga
saya bisa mengira-ngira ada apa dengan dirinya... karena interaksi saya
dengannya tulus...
Gw
menghela nafas, dan menatap kepala sekolah Sabtu kemarin... setelah berdebat
sebelumnya dan blio mengatakan bahwa menurut tim psikolog yang menangani Naura
dia punya kleptomania...
Naura
pernah bercerita pada tim psikolog yang menanganinya bahwa terkadang saat di
shoping center, ato supermarket dia suka mengambil coklat. Mungkin karena pada
masa kecilnya agak ditekan ama ortu soal jajan.
Hal ini sudah terjdi dari umurnya kurang lebih 13 tahun. Tapi selain coklat, terkadang
tanpa disadari, saat tiba di rumah di tasnya ada korek api bagus2,coklat,
gelang, dompet, dan lain-lain. Namun, dia tidak tahu barang itu milik siapa
akirnya barang itu terkadang dibuang olehnya.
Kepala
sekolah ngeliat gw dalam-dalam dan gw menatap balik... "Bagaimana Kak
Agnes bisa tahu..." "Apakah Ibu akan meragukan pengamatan saya dan
lebih mempercayai penilaian psikolog dimana setiap konseling Naura akan selalu
berusaha menjadi anak manis, dan saat itu para psikolog akan menilainya seperti
sebuah kertas... tanpa rasa sayang... tanpa rasa peduli... sedang saya terlalu
sering mengamati anak2 yang saya ajar dengan empati... dengan rasa sayang dan
kepedulian saya...""Mengerikan Naura... apakah dia bisa menjadi
psikopat nantinya, Kak Agnes...???""Itu yang saya takutkan Ibu...
sekarang yang dia mampu melakukan hanya sekedar mencuri... kita tidak tahu apa
yang akan dia lakukan selanjutnya kalau perkembangan jiwanya terus begini...
Ibu dalam hidup saya... saya banyak bertemu dengan naura-naura ketika telah
besar... mereka sungguh manusia2 yang manis dan menyenangkan kapan pun dan
dimana pun... tetapi dibalik segala kemanisan yang mereka tunjukkan, ada
sesuatu yang mengerikan yang mereka sembuyikan... dan saya tak ingin Naura
menjadi seperti itu..." "Berarti ibunya pun perlu konselling..."
"Ibunya sangat perlu konselling..." "Bagaimana Kak Agnes bisa
sepeka itu...??? Apa Kak Agnes punya kemampuan lain..." "Ibu,
beberapa orang diberikan kepekaan berlebih oleh Allah, untuk menyelami orang
lain yang diijinkan untuk diselami oleh Allah jika dia kehendaki... dan saya
diijinkan menyelami Naura... jika tak diijinkan saya tak akan bisa... semua
atas ijin Allah... mungkin karena saya terlampau sayang dengan anak-anak yang
saya ajar... dan sering memikirkan mereka... meskipun saya hanya mengajar satu
minggu sekali..." "Baiklah... saya mengerti... "
Lantas
kita berdua cuma bisa menghela nafas dalam-dalam... memikirkan Naura... anak
itu... yang sama sekali bukan anak kita berdua... gw ingin bertemu Naura lagi,
mungkin sekedar mengajaknya bicara berdua... tapi dia sudah jarang masuk
belakangan ini...
B.
Identifikasi
Data Subyek
Kasus kleptomania di atas dialami oleh Naura siswi salah satu sekolah
yang tidak disebutkan dalam blog. Teman-teman di sekolahnya sudah mengetahui
bahwa Naura memiliki kebiasaan mengambil barang yang bukan miliknya tanpa
seijin pemilik atau dengan kata lain mencuri. Namun, setelah diteliti lebih
lanjut ternyata Naura mengidap gangguan mental yang disebut Kleptomania. Dan
pihak sekolah sedang berusaha membantunya menyelesaikan masalahnya, namun saat
ini Naura jarang masuk lagi ke sekolah.
C.
Latar
Belakang Kasus
Perilaku Naura dikatakan sebagai perilaku abnormal yang dilakukannya
karena :
1. Symptom
Kompulsi
Kompulsi adalah tendens
keinginan atau impuls yang tidak tertahankan atau tidak bias dicegah dalam
melakukan sesuatu perbuatan, tidak dapat ditahan atau dikendalikan. Dan saat
melakukan bertentangan dengan kemauan sadar. Jadi, saat melakukan klepto, Naura
tahu dan sadar apa yang diketahuinya adalah salah,tapi dia tidak mampu menahan
kemauan untuk mengambil barang-barang orang yang menyakitinya untuk membalas
dendamnya.
2. Menurut
pandangan psikodinamika
Mempertahankan atau
ketidakmampuan melawan rangsangan, keinginan, konflik, kebutuhan di alam bawah
sadar. Rangsangan ini berupa refleksi motif seksual atau macosistic yang senang
mengalami penderitaan dan mencuri sebagai pengeluaran yang menunjukkan
mekanisme narsistik individu yang mudah dikritik. Dalam kasus ini Naura merasa
dirinya disakiti oleh orang lain dan untuk membalasnya sehingga dia melakukan
pencurian itu.
3. Disfungsi
masa kecil
Kebanyakan penderita
kleptomania adalah orang-orang yang pada masa kecilnya pernah mengalami masalah
dan disfungsi yang mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan untuk mencuri
sebagai usaha untuk menyelesaikan atau mengembalikan kekurangan masa lalunya.
4. Konflik
dalam diri
Adanya konflik dalam
diri yang kronis antara nafsu keinginan berbuat melawan perasaan ketakutan
untuk berbuat hal yang sama. Pada dasarnya Naura merasa takut untuk melakukan
pencurian ini kembali, namun dia tidak dapat mengandalikan nafsu dan keinginannya
untuk mengambil barang yang bukan miliknya lagi.
5. Pengganti
dari keinginan-keinginan yang ditekan pada masa kecil atau trauma.
6. Adanya
anomaly atau gangguan transmitter di otak yang memicu kerusakan atau gangguan
penerimaan rangsangan
7. Pola
asuh orang tua
Pola asuh orang tua
yang terlalu keras atau kurang perhatian dapat memicu timbulnya kleptomania di
usia dewasa. Karena akan mempngaruhi perkembangan otak anak. Orang tua Naura
khususnya Ibunya telah menuntut Naura untuk jadi yang lebih baik dan sempurna
tanpa cacat. Dan Ibunya juga mengajarkan Naura untuk membalas dendam pada orang
yang menyakitinya. Hal ini membuat Naura mengalami keabnormalan pada
perkembangan otaknya yang memicu timbulnya impuls untuk mengambil barang milik
orang lain.
Berbagai penyebab
ini akan mendorong seseorang untuk berlaku kleptomania. Dan kebanyakan klepto
disebabkan karena pengaruh masa kecil yang mengalami masalah-masalah dan tidak
mampu menyelesaikannya.
D.
Pengertian
Contoh kasus
pencurian diatas berbeda dengan kasus pencurian biasa, namun orang awam akan
menganggap ini sebagai bentuk pencurian namun pada dasarnya kleptomania tidak
sama dengan pencurian dan ini adalah perilaku abnormal yang dialami oleh Naura.
Klepto menurut bahasa Yunani memang berarti “mencuri”, sedang Mania adalah
“kegemaran” jadi, kleptomania adalah kegemaran mencuri namun berkaitan erat
dengan kejiwaan. Dan kasus diatas berkaitan erat dengan masalah kejiwaan yang
dialami oleh Ibu dari Naura yang diturunkan pada anaknya. kasus ini berbeda
dengan orang mencuri yang mengambil barang karena nilai barang itu dan termasuk
tindakan criminal.
Sedangkan
menurut ilmu patologi social, kleptomania adalah tendens dari dalam diri yang
tidak mampu dicegah untuk mencuri sesuatu dari orang lain bukan karena nilai
materi namun kepuasan psikologis yang dicari dari rasa yang dialami pada saat
mengambil barang seseorang. Dan kleptos adalah sebutan bagi penderita
kleptomania.
E.
Paradigma
Teori Kleptomania dan Intervensi
1. Teori
Naturalis
Menyatakan bahwa
kleptomania sebagai penyakit gangguan mental disebabkan proses keadaan fisik
atau jasmaniah yang kalut dan abnormal. Sehingga dalam mengatasi masalah kita
harus lebih humanistis dan lunak tanpa menjauhi, menyiksa, menyalahkan dan
lain-lain karena penderita hendaknya diobati dan dihargai sesuai martabat
kemanusiaannya.
2. Teori
Organis
Teori ini menyataka
bahwa penyebab utama penyakit klepto adalah gangguan pada syaraf pusat atau
jaringan otak yang bukan dikarenakan keturunan namun disfungsi pada endokrin,
infeksi maupun luka-luka. Dan penyembuhannya dengan obat-obatan.
3. Teori
Psikologis
Teori ini berpendapat
bahwa penyakit kleptomania ini disebabkan keadaan patologis dan keliru. Yang
direfleksikan karena ketidakmampuan memenuhi tuntutan hidup berdasar pola umum.
Baik salah didik, kurang melakukan relasi social, dan lain-lain sehingga dia
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
4. Teori
Intrapsikis dan Psikoanalisa
Teori ini menyatakan
bahwa tempat gangguan mental kleptomania ini ada pada individu ini sendiri
karena pertempuran batin, antara kekuatan-kekuatan yaitu dorongan patologis
melawan tindakan yang rasional. Sehingga timbul perilaku abnormal yaitu
kleptomania.
F.
Solusi
Penanganan Kleptomania
Ada berbagai
cara untuk mengatasi dan menyembuhkan kebiasaan kleptomania, diantaranya :
1. Medikasi
/ menggunakan obat-obatan
Klepto bias diobati
dengan obat yang biasa digunakan untuk penyakit obsesif, kompulsif, dan anti
depresi seperti Prozac, poxil, atau zolofit.
2. Psikoterapi
Melakukan pengobatan
melalui psikoterapi seperti CBT (Cognitiv Behavioural, terapi keluarga, terapi
psikodonamika,self group atau lainnya. Guna mengubah atau memperbaiki perilaku
penderita walaupun butuh waktu yang lama.
3. Dukungan
LingkunganKeluarga dan Sosial
Keluarga juga berperan
dalam menangani masalah kleptomania dan tidak menyalahkan anak atas penyakit
yang dideritanya dengan memberikan suasana yang kondusif dalam masa
penyembuhan. Sedang lingkungan social seperti teman-temannya harus selalu
melakukan pendekatan pada kleptos dengan sealu mengawasi dan belaku tegas pada
kleptos.
4. Menyeimbangkan
neuro transmitter atau fungsi system saraf otonom, daya tahan tubuh, system
hormonal agar meningkatkan kesadaran pemahaman diri dan control diri.
5. Jika
masalahnya karena trauma masa kecil, maka kita harus membawa dia merasakan apa
yang terjadi pada masa akan-anak dan menyelesaikan masalahnya lewat meditasi
6. Dia
harus mau mengakui perbuatannya dengan terbuka, karena menyembunyikan kenyataan
akan memperparah keadaan dan keadaan terbuka akan membuat lebih lega dan
menutup peluang mengulangi perbuatan.
7. Selalu
pergi dengan seseorang didekatnya agar dapat mengurangi kesempatan untuk
mengambil barang
8. Menemukan
penyebab dan memperbaiki keadaan.
9. Penanganan
tidak dilakukan dengan memenjaraka karena yang dibutuhkan penderita adalah
perawatan psikologis yang intensive.
Namun solusi-solusi yang ditawarkan oleh para ahli
berdasarkan penelitian ini tidak akan ada artinya bila dari individunya sendiri
tidak ada kemauan untuk sembuh atau menghilangkan kebiasaan untuk mengambil
barang-barang karena pada suatu saat akan menyulitkan dirinya sendiri, karena
bias saja dia dianggap sebagai pencuri oleh orang-orang yang tidak mengenal dan
memahami penyakit kleptomania ini. Sehingga sebelum melakukan tindakan kita
harus yakin bahwa kita bias sembuh dan kembali untuk menjadi normal walaupun
butuh waktu yan relative lama jadi kitapun butuh kesabaran.
KESIMPULAN
Kleptomania adalah
salah satu perilaku abnormal yaitu kegemaran mencuri namun berkaitan erat
dengan kejiwaan. Berbeda dengan orang mencuri yang mengambil barang karena
nilai barang itu dan termasuk tindakan criminal.
Kleptomania ini tidak timbul begitu saja namun
dikarenakan berbagai penyebab yang didukung oleh teori para ahli. Kita dapat
mengidentifikasi penderita kleptomania ini melalui kebiasaannya yang bias
dikenali bila kita dekat dengan orang itu, dan penderita kleptomania adalah
orang yang mengalami gangguan pada fungsi psikolgisnya. Dan banyak hal yang
perlu kita ketahui tentang kleptomania agar kita tidak salah mengartikan
kleptomania sebagai pencuri.
Walaupun kleptomania ini sulit sekali disembuhkan, namun
sesuai perkembangan zaman para ahli telah dapat menemukan solusi dari penyakit
gangguan mental ini. Sehingga kita tidak perlu menjauhi penderitanya malah akan
lebih baik lagi bila kita membantuya menyembuhkan penyakitnya. Jagi anggaan
bahwa penyakit gangguan mental tidak dapat disembuhkan itu salah karena
kenyataanya kleptomania dapat disembuhkan walaupun tidak 100% sembuh, namun
setidaknya dia dapat menjadi normal lagi dalam melakukan aktifitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono,Kartini.
Patologi Sosial jilid 1,PT RajaGrafindo Persada ,Jakarta :2001