You can replace this text by going to "Layout" and then "Edit HTML" section. A welcome message will look lovely here.
RSS

Sabtu, 22 Januari 2011

Kebebasan Kreativitas Bagi Remaja


BAB I
PENDAHULUAN
Remaja adalah aset terbesar bangsa yang menjadi tumpuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Jadi sejak saat ini remaja harus dipersiapkan untuk menghadapi masa depan dengan masing-masing kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Tetapi tidak semua remaja sadar akan potensi yang dimilikinya jadi ada banyak potensi remaja yang belum tergali dan harus dikembangkan agar dapat digunakan semaksimal mungkin, apalagi dalam menghadapi era globalisasi. Sehingga pada dasrnya remaja perlu diberi kebebasan dalam berkreasi, berpikir, berkarya dan menunjukkan potensi diri yang berbeda dengan yang lainnya. Mungkin dalam menghadapi era globalisasi ada ketakutan yang dialami remaja tapi sebaiknya jangan dijadikan momok melainkan dijadikan peluang dalam mengembangkan potensi dan menunjukkan jati diri.

BAB II
PEMBAHASAN
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Sehingga sifatnya tidak memunculkan sifat masa anak-anak dan belum memunculkan sifat dewasa. Untuk menghadapi masa dewasa yang penuh tantangan, remaja butuh keahlian dalam mengatasi tantangan di masa dewasa.  Remaja selalu mempunyai potensi yang perlu dikembangkan tetapi untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya remaja butuh bantuan orang lain yaitu pihak orang tua, sekolah dan lingkungannya. Dan remaja juga memerlukan kebebasan diri dalam berkreasi dan juga kesiapan tersendiri dalam menghadapi era globalisasi.
A.          Ruang Kreasi Remaja dan Kepercayaan
Peran orang tua dan sekolah sangatlah penting dalam keikutsertaannya memberi warna pada hidupnya dan kemerdekaan hidup. Sehingga orang tua dan sekolah haruslah bekerja sama dalam mencari cara bagaimana mengolah potensi diri dan kreativitas remaja itu. Bila disekolah misalnya saja melalui mata pelajaran kesenian, dari situ kita dapat membantu mengembangkan potensi remaja di bidang kesenian. Dan ketika di rumah, orang tua membantu mengembangkan potensi remaja dengan tidak melarang remaja melakukan hal yang disukainya, sehingga kreativitas akan tergali.
Konselor sekolah dapat membantu siswa dalam menemukan potensinya dengan melakukan berbagai cara dan usaha. Misalnya saja melakukan tes penelusuran bakat, bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk mengetahui kelebihan siswa, bekerja sama dengan orang tua untuk mencari tahu kegemaran siswa dan membantu menyalurkannya pada hal-hal positif (baik lewat kursus, ekstrakulikuler dan yang lain-lain). Konselor juga sebaiknya memberikan pengertian pada orang tua siswa dan juga guru mata pelajaran tentang pentingnya kekreatifitasan berhubungan dengan masa depan siswa nanti. Sehingga nantinya, guru dan orang tua murid tidak melarang siswa menyalurkan kreativitasnya tetapi tetap ada di dalam batasannya yaitu norma yang berlaku di masyarakat.
Remaja sejak saat ini harus diajak untuk berpikir kreatif sejak dini. Dengan melatih dan memberi kepercayaan dan kesempatan anak didik dengan kegiatan yang produktif sesuai bakat dan keahliannya, nantinya bisa menjadi manusia yang berkualitas dan berpotensi. Sehingga remaja akan siap dan mengurangi ketakutan dalam menghadapi era globalisasi.
Sebaiknya sejak dini orang tua menghilangkan kebiasaan lama yaitu melarang remaja dengan berbagai alasan dan memberi kebebasan berkreasi baginya. Dulu anak akan dilarang menggunakan gunting karena khawatir akan terluka, padahal hal tersebut kurang tepat. Sebaiknya orang tua memfasilitasi anak untuk berkreasi dengan gunting seperti menyediakan kertas dengan pola. Secara otomatis kreativitas anak akan terasah, dia akan tertantang untuk mencoba hal baru. Dan orang tua harus menghilangkan kekhawatiran yang berlebih akan kegiatan yang dilakukan anak. Karena dengan mereka terluka setelah itu anak akan mencoba untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan gunting dengan sendirinya.
B.     Era Globalisasi
Dalam era globalisasi nanti akan terjadi kebebasan internasional yang sebebas-bebasnya, sehingga baik informasi, pengetahuan, perekonomian dan budaya akan masuk dengan bebas ke dalam bangsa kita. Budaya yang masuk adalah salah satu hal penting yang perlu diwaspadai karena tidak semua budaya yang masuk sesuai dengan budaya masyarakat kita. Sehingga masuknya suatu budaya harus benar-benar dicermati agar tidak merusak aset bangsa kita yaitu remaja. Salah satu caranya adalah dengan kegiatan Pendidikan yang mengarahkan pada keahlian hidup dengan kritis dan keterampilan social yang baik lewat proses belajar yang baik.
Dengan adanya kepercayaan dari lingkungan dan kreativitasnya yang terus berkembang kesiapan menghadapi Era Globalisasi akan makin unggul dalam bidangnya masing-masing. Dengan menjadi manusia yang unggul, remaja tidak dijadikan obyek globalisasi, tapi sebagai subyek di negaranya yang mampu menempatkan diri sebagai pelaku, creator, arsitek, ahli ekonomi yang kuat. Dan tidak menjadi plagiat karena sudah mampu menciptakan karya yang asli dari hasil pemikiran dan kreativitas pribadi. Sehingga mengurangi anggapan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang konsumtif dan mengubah anggapan itu menjadi bangsa produktif. Dan juga nantinya bangsa Indonesia tidak akan menjadi malas, bodoh, dan terbelakan, malah nantinya bangsa kita akan menjadi salah satu Negara maju.

BAB III
KESIMPULAN
Potensi yang dimiliki remaja harus digali dan dikembangkan dengan segala cara dan setelah itu diberikan kebebasan untuk berkreativitas agar kemampuannya tidak terkubur, asalkan kebebasan itu harus dilakukan sesuai dengan norma yang berlaku. Dalam mengembangkan potensinya remaja butuh bantuan dari orang tua dan lingkungannya.
Dalam masa globalisasi, budaya yang masuk ke Bangsa kita haruslah diberi saringan agar tidak kehilangan budaya asli bangsa kita. Dan untuk menghadapi era tersebut, dibutuhkan ciri khas yang berbeda dari bangsa lain sehingga nantinya Indonesia akan menjadi subyek bukan sebagai obyek dari bangsa lain.

Daftar Pustaka
Setyowanto Harri, Kebebasan Bagi Remaja. Kompas, Jakarta: 2008

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar